Pengertian Scrum, Team Scrum dan Fase Scrum

[vcex_spacing size=”50px”]

Pengertian Scrum

Jadi apa itu Scrum? Scrum adalah kerangka kerja proses yang telah digunakan untuk mengelola pengembangan produk kompleks sejak awal tahun 1990-an. Scrum bukanlah sebuah proses, teknik, ataupun metodologi. Akan tetapi Scrum adalah sebuah kerangka kerja dimana anda dapat menggunakan bermacam proses dan teknik di dalamnya. Scrum mengekspos ketidak-efektifan dari manajemen produk dan teknik kerja anda, sehingga anda dapat secara terus-menerus meningkatkan kinerja produk, tim, dan lingkungan kerja anda bahkan diluar itu semua Scrum pun dapat digunakan untuk kegiatan IT Managed Services. Esensi dari Scrum adalah sebuah tim kecil yang terdiri dari beberapa orang. Tim ini bersifat sangat fleksibel dan mampu beradaptasi. Kekuatan ini terus berlanjut dalam satu tim, beberapa tim, banyak tim, maupun banyak tim yang berhubungan dalam mengembangkan, merilis, mengoperasikan dan menjaga pekerjaan; dan produk hasil pekerjaan dari ribuan orang. Mereka berkolaborasi dan saling berinteraksi melalui arsitektur pengembangan dan target lingkungan rilis produk yang mutakhir. Hal-hal tersebut yang menjadi pertimbangan kenapa Scrum baik untuk development produk.

[vcex_divider color=”#dddddd” width=”100%” height=”1px” margin_top=”20″ margin_bottom=”20″]

Team Scrum

Scrum Team terdiri dari Product Owner, Development Team dan Scrum Master. Tim yang lintas-fungsi memiliki semua keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka tanpa bergantung pada orang lain di luar tim ini.
  1. Product Owner : Orang yang bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai bisnis dari produk yang dihasilkan oleh Development Team. Cara melakukannya sangat bervariasi antar organisasi, Scrum Teamdan individu.
  2. Development Team : Terdiri dari para ahli profesi yang bekerja untuk menghantarkan Increment “Selesai” yang berpotensi untuk dirilis di setiap akhir Sprint. Increment“Selesai” wajib tersedia pada saat Sprint Review. Hanya anggota dari Development Team yang membuat Increment ini.
  3. Scrum Master : Bertanggung jawab untuk mengenalkan dan menyokong penggunaan Scrum sebagaimana dijelaskan di dalam Panduan Scrum ini. Scrum Master melakukan ini dengan membantu orang-orang agar dapat memahami teori, praktik-praktik, aturan-aturan dan tata nilai Scrum.

[vcex_divider color=”#dddddd” width=”100%” height=”1px” margin_top=”20″ margin_bottom=”20″]

Fase Scrum

Proses pengembangan pada scrum dapat dikelompokkan ke dalam lima fase (Satpathy, 2016. hal. 16–19). Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Initiate : Fase ini merupakan tahap awal dari proses pengembangan dengan scrum. Fase ini meliputi pembentukan tim, pembuatan project vision, dan penentuan product backlog.
  2. Plan and Estimate : Pada fase ini dilakukan perencanaan untuk memulai pelaksanaan sprint, meliputi penulisan user story, penjabaran task pada tiap user story, melakukan estimasi nilai terhadap setiap user story dan task, serta menentukan sprint backlog.
  3. Implement : Fase ini merupakan tahap untuk mengeksekusi setiap task yang telah didefinisikan serta melakukan aktivitas-aktivitas untuk membentuk produk. Pada tahap ini juga terdapat daily standup meeting, dimana tim melakukan evaluasi apa yang telah dilakukan oleh anggota tim selama jangka waktu tertentu. Pada saat tersebut juga dapat diceritakan masalah apa saja yang ditemui selama melakukan implementasi.
  4. Review and Retrospect : Pada tahap ini dilakukan review terhadap hasil pekerjaan tim (deliverable product) selama satu sprint. Tidak hanya hasilnya, proses bekerja tim juga dinilai sehingga dapat ditentukan apa saja yang perlu ditingkatkan untuk proses pengembangan pada sprint berikutnya. Sprint dianggap berhasil apabila pada sprint tersebut dihasilkan (deliverable product) yang sesuai dengan acceptance criteria yang telah ditentukan dan disetujui oleh product owner.
  5. Release : Pada tahap ini produk yang telah memenuhi seluruh acceptance criteria dikirimkan ke klien. Selain itu juga dilakukan dokumentasi mengenai pelajaran apa saja yang didapat selama melakukan pengembangan.
[vcex_divider color=”#dddddd” width=”100%” height=”1px” margin_top=”20″ margin_bottom=”20″] Refrensi :
  1. www.scrumguides.org
  2. https://medium.com/ppl-sutopo/scrum-development-framework-4bcd4b3a2e0d
 
Related Posts