Artikel ini adalah artikel lanjutan dari artikel sebelumnya. Artikel ini membahas dua jenis Distributed Ledgers, yaitu Open atau Permissionless atau tanpa akses untuk bergabung dalam jaringan Blockchain, dan satu lagi Permissioned atau diterapkannya akses untuk bergabung ke dalam jaringan blockchain. Pengertian Distributed Ledger disajikan juga agar dalam membaca artikel ini tidak perlu membuka artikel lainnya hanya sekedar untuk mencari pengertian DistributedLedger.
DistributedLedger adalah bentuk penerapan Ledger untuk peyimpananan data dan pendistribusiannya kepada semua pihak. Untuk memudahkan pemahaman ledger identik dengan pembukuan, bukan teknologi. Dan gambar berikut ini menggambarkan perbedaan antara sentralisasi, desentralisasi dan terdistribusi.
DistributedLedger dapat berupa Open (permissionless) Ledger ataupun PermissionedLedger. Terdapat perbedaan mendasar dari kedua macam DistributedLedger itu. Sebelum mengulasnya, sebagai contoh Bitcoin dan Etherium adalah contoh DistributedLedger yang total Permissionless.
Pengertian Permissionless adalah setiap pihak yang terdapat dalam jaringan Blockchain dapat bergabung (join) atau meninggalkan jaringannya tanpa perlu di-approved oleh pihak-pihak lainnya di dalam jaringan itu. Sebaliknya, pengertian Permissioned adalah pihak yang berniat untuk bergabung diseleksi terlebih dulu oleh pihak didalam jaringan, agar lebih mudah lagi membayangkan, ada pemilik atau administrator yang menyeleksi dan menyetujui permintaan untuk bergabung kedalam jaringan.
Perbedaan Open dan Permissioned pada Ledger di Blockchain
Sebagai tambahan sebelum melanjutkan perbedaan-perbedaan lainnya, istilah open atau permissionless memiliki istilah satu lagi yaitu Public. Beberapa istilah yang khusus didalam blockchain disajikan tepat setelah tabel perbedaan, agar mudah mencari pengertian istilah yang bersifat teknis.
Public (atau Open, atau Permissionless) Blockchain
Permissioned Blockchain
Pihak Pusat
Tanpa pemilik pusat atau administrator
Terdapat administration yang mengontrol
Akses
Siapa saja bisa bergabung
Hanya pihak yang telah diseleksi yang dapat bergabung kedalam jaringan
Tingkat Kepercayaan (Trust)
Pihak dalam jaringan tidak perlu kepercayaan satu sama lain
Tingkat kepercayaan antar pihak lebih tinggi
Keterbukaan
Ledger terbuka dan transparan di share kepada semua pihak dalam jaringan
Tingkat keterbukaan dan transparansi ledger tidak tinggi
Keamanan
Tingkat keamanan menjadi harus lebih diperhatikan karena jaringan yang open atau terbuka yang tanpa permission sangat banyak pihak yang terdapat didalamnya
Keamanan menggunakan accesscontrol
Kecepatan
Pemrosesan transkasi lebih lambat dan volume transaksi terbatas
Pemrosesan transaksi lebih cepat dan memungkinkan volume transaksi lebih banyak
Identitas
Useridentity-nya anonymous atau terproteksi oleh pseudonyms
Verifikasi identitas diperlukan dan dilakukan oleh pemilik jaringan/administrator
Konsensus atau kesepakatan
Lebih sedikit mekanisme konsensus
Memungkinkan banyak mekanisme konsensus
Aset
Umumnya cryptocurrency. Tetapi memungkinkan juga selain cryptocurrency dimana token digunakan untuk mewakili aset.
Semua aset
Kepemilikan secara legal
Kurang memiliki tingkat kejelasan kepemilikan secara legal
Kejelasan kepemilikan secara legal lebih tinggi
Contoh
Bitcoin, Ethereum
R3’s Corda, Hyperledger Fabric
Token adalah representasi dari asset digital, tidak memiliki nilai intrinsik (nilai sesungguhnya asset tersebut) dikarenakan aset ini tidak didasarkan pada aset berharga lainnya. Untuk lebih memudahkan memahami, setiap mata uang yang bukan mata uang digital, misalnya Rupiah, USD GBP dan lain-lainya memiliki nilai yang didasarkan pada aset yang berharga, yaitu emas atau logam mulia. Token ini tidak didasarkan pada suatu aset.
Cryptocurrency adalah bagian dari mata uang digital (digitalcurrencies) yang mengandalkan teknik kriptografik, contoh cryptocurrency ini antara lain adalah Bitcoin dan Ether.
——————————-
Penulis :
Hendrix Yapputro, MSc, Certified IT Architect
General Manager of Equine Global, https://youtu.be/JJi5gGk0arM .