JHipster adalah full-stack web development framework yang dapat membantu web developer untuk mengembangkan aplikasi web modern dengan cepat dan mudah. Terutama adalah pengembangan aplikasi yang mendukung aplikasi modern dan microservices.
JHipster menggunakan Java di backend dan AngularJS, Vuejs dan React di frontend, dan menyediakan berbagai fitur untuk membantu Anda mengembangkan aplikasi. Berikut ini bagaimana penerapannya untuk beberapa bahasa program berikut:
Aplikasi Front End
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya Jhipster telah menyediakan beberapa front end framework yaitu Angular, Vuejs dan React.
-
Angular
AngularJS adalah framework JavaScript yang populer untuk pengembangan aplikasi web single-page. JHipster menggunakan AngularJS untuk menyediakan antarmuka pengguna yang modern dan responsive.
-
React
React adalah framework JavaScript yang populer untuk pengembangan aplikasi web yang kompleks. JHipster menggunakan React untuk menyediakan antarmuka pengguna yang dapat disesuaikan dan skalabilitas.
Fitur-Fitur JHipster
Berikut adalah fitur-fitur yang disediakan oleh JHipster untuk aplikasi Front end, Back end dan Microservices
1. Aplikasi Front End
-
- Tema yang dapat disesuaikan, JHipster menyediakan berbagai tema yang dapat disesuaikan.
- Pengelolaan state, JHipster menggunakan Redux untuk mengelola state.
- Unit Test, JHipster menyediakan dukungan untuk pengujian unit dan pengujian end-to-end untuk front end.
- Deployment, JHipster menyediakan dukungan untuk deployment front end aplikasi Anda ke berbagai platform, termasuk Heroku, AWS, dan Docker.
Diantara kedua framework front di atas, developer bebas memilih disesuaikan dengan expertise dari developer, manakah yang akan dipilih baik Angularjs, React atau Vuejs.
2. Aplikasi Back End
Full stack developer adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengembangkan front – end dan back – end dari sebuah aplikasi. Berbeda dengan yang telah disebutkan dalam Front End. Jhipster menggunakan Springboot untuk backend, yang akan banyak manfaat dari spring boot tersebut seperti Auto Configuration, Dependency Injection, dan Security. Jhipster juga memiliki banyak plugin yang berguna seperti mendukung dari framework tersebut seperti JPA, Hibernate, dan Flyway.
3. Microservices vs Monolithic Architecture
Arsitektur microservice adalah pendekatan untuk mengembangkan aplikasi dengan membaginya menjadi kumpulan layanan yang kecil dan independen. Masing-masing layanan bertanggung jawab untuk satu fungsi atau domain bisnis. Arsitektur microservice memiliki banyak keuntungan.
Jhipster menyediakan berbagai fitur untuk membantu Anda mengembangkan, menguji, dan mendepelove microservices.
Berikut ini adalah keuntungan dari arsitektur microservice di dalam Jhipster framework, yaitu:
- Scalability: Aplikasi dapat diskala secara horizontal dengan menambahkan lebih banyak layanan.
- Resilience: Kerusakan pada satu layanan tidak akan mempengaruhi layanan lainnya.
- Maintainability: Layanan dapat dikembangkan dan dipelihara secara independen.
Namun demikian aplikasi yang baik tidak harus selalu menggunakan microservice, karena management yang lebih rumit dan aturan tambahan seperti maintenance server, routing dan configuration database akan mengharuskan mengalokasikan operasional yang lebih, maka dari itu aplikasi monolithic adalah default yang disediakan oleh JHipster ini, karena jauh lebih mudah untuk dikerjakan, jika tidak memiliki persyaratan khusus, ini adalah opsi yang sangat rekomendasikan,
Mengelola Entitas Data
Dalam bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) terkhusus Java, entitas adalah objek yang mewakili sesuatu di dunia nyata. Entitas memiliki atribut yang mewakili karakteristik dari sesuatu yang diwakilinya, dan metode yang mewakili perilaku dari sesuatu yang diwakilinya, secara sederhana entitas entitas ini nantinya akan dikelola di dalam aplikasi.
Dengan pentingnya pengelolaan entitas ini, Jhipster menyediakan bahasa khusus domain untuk mendefinisikan entitas, yang memudahkan untuk membuat dan mengelola tabel basis data. Ini juga mencakup banyak plugin yang berguna seperti Liquibase, Mapstruct, dan Swagger.
-
Liquibase
JHipster Liquibase adalah komponen dari kerangka kerja JHipster yang digunakan untuk mengelola skema basis data dalam aplikasi Anda. Ini berfokus pada otomatisasi manajemen basis data dengan berbagai fitur yang berguna, Dengan JHipster Liquibase kita dapat dengan mudah mengelola skema basis data aplikasi, melakukan migrasi saat perlu, dan memastikan konsistensi struktur basis data di berbagai environment. Ini adalah tool yang baik untuk pengembangan aplikasi berbasis Java dengan JHipster.
-
MapStruct
Penggunaan MapStruct dalam proyek JHipster memungkinkan pengembang untuk mengelola pemetaan objek dengan mudah dan efisien. Ini adalah salah satu komponen yang membantu dalam mempercepat pengembangan aplikasi berbasis JHipster dan mengurangi boilerplate code yang harus ditulis secara manual.
-
Swagger
Swagger adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mendokumentasikan dan menjelaskan API (Application Programming Interface) dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Swagger memungkinkan pengembang untuk menghasilkan dokumen API yang komprehensif, dan juga menyediakan alat-alat yang memudahkan pengujian dan eksplorasi API. Dalam konteks proyek-proyek yang dibangun dengan kerangka kerja JHipster, Swagger digunakan untuk menghasilkan dokumentasi API secara otomatis.
Demikian sekilas tentang framework JHipster, yang pada intinya JHipster merupakan kerangka kerja generate code yang kuat yang digunakan untuk mempercepat pengembangan aplikasi berbasis Java, terutama aplikasi web dan microservice, dan masih banyak library library dan fitur fitur development yang disediakan oleh JHipster baik, proses design, cycle development, integration, enhancement release yang selalu di update hingga saat ini untuk lebih lengkapnya dapat mengunjungi situs resmi JHipster https://www.jhipster.tech/
Thank you.
