Microservice
Microservices Architecture DEFINISI MICROSERVICES Pada microservices setiap aplikasi di bangun sebagai sekumpulan service dan setiap…
Agile Development untuk IT Outsourcing
Ketika sebuah perusahaan atau organisasi mulai memerlukan solusi IT, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab seperti:
Jika jawaban dari pertanyaan di atas adalah ya kita membutuhkan sistem baru, baik itu General Purpose Application (Aplikasi jadi non-customize) maupun Customize Application (Fitur aplikasi yang disesuaikan kebutuhan). Maka pertanyaan berikutnya adalah “Bagaimana kita harus melakukan development? Apakah dengan in-house, membeli, atau outsource?”
Terkait pertanyaan tersebut sebagian perusahaan yang telah memiliki sistem akan memilih melakukan penyesuaian pada beberapa fitur saja dengan cara adalah In-house Development (membuatnya sendiri) atau outsourcing ke perusahaan IT untuk menghemat dari sisi biaya dibanding membeli sistem baru yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
Sebagian perusahaan yang belum memiliki sistem biasanya mereka akan memilih hal yang serupa yaitu In-house Development (membuatnya sendiri) jika mereka memiliki resources atau outsourcing ke perusahaan IT jika mereka tidak memiliki resources, untuk beberapa perusahaan yang memiliki biaya yang cukup besar biasanya mereka akan memilih membeli dibanding melakukan In-house Development atau Outsourcing.
Biasanya untuk perusahaan yang ingin melakukan customize maupun membeli sistem baru yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan biaya maka mereka akan mempertimbangkan solusi IT Outsourcing.
Saat ini, banyak perusahaan melakukan outsourcing untuk menangani proyek mereka dengan alasan IT outsourcing menawarkan banyak pilihan sumber daya manusia yang berbakat yang sesuai kebutuhan perusahaan, fleksibel dan juga dapat menghemat biaya.
Perusahaan dengan organisasi internal yang kompleks seringkali menghadapi beberapa tantangan dalam melaksanakan proyek seperti tuntutan proses adaptasi yang cepat bagi developer dan tantangan lainnya. Karena itu beberapa perusahaan mulai melirik Agile sebagai salah satu pendekatan dalam projek mereka karena dikenal sebagai pendekatan yang dinamis dalam pembuatan suatu produk. Agile memungkinkan perusahaan untuk mengatasi tantangan pasar karena menggunakan teknik iteras pendek (atau dikenal dengan Sprint) dimana setiap Sprint akan diverifikasi apakah produk tersebut telah memenuhi persyaratan customer atau belum karena hal tersebut Agile dianggap dapat meminimalkan resiko kegagalan proyek.
Para penyedia layanan IT Outsourcing pun kini telah banyak yang berorientasi Agile sehingga dapat memberikan fleksibilitas bagi client mereka untuk menyesuaikan jumlah dan kompetensi tenaga IT yang dibutuhkan. Tentunya ini sangat membantu client sehingga tidak perlu melakukan proses merekrut, pelatihan kembali, hingga karyawan siap bergabung dengan tim proyek yang tentunya memakan waktu sangat lama, ditambah resiko gagal pun biasanya lebih tinggi. IT Outsourcing dianggap sebagai cara terbaik untuk menyediakan teknologi dan solusi inovatif bagi perusahaan.
Bagi mereka yang ingin coba menerapkan pendekatan Agile dalam outsourcing, ada beberapa cara untuk membuatnya bisa optimal seperti:
Di atas adalah gambaran kecil manfaat dari IT Outsourcing dengan cara agile. Selain dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan proses komunikasi yang lebih baik antara klien dan tim proyek, serta dapat menangani masalah terkait pemenuhan tenaga IT.
Untuk informasi lebih lanjut tentang salah satu Framework Agile yaitu scrum bisa langsung kunjungi Scrum Development Service. Dan konsultasikan terkait solusi IT untuk bisnis anda lebih lanjut dapat kontak kami ke Email : info@xsis.co.id | Phone : (+62) 21 2788 3570
Penulis :
Aulia Brahmantyo Diaz – Webmaster Xsis Mitra Utama