Cara Meregistrasikan Virtual Machine Ubuntu Menjadi Gitlab Runner

Gitlab adalah salah satu layanan untuk menggunakan Git. Git sendiri adalah sebuah tools yang berfungsi untuk memudahkan para developer yaitu sebagai Version Control System (VCS) yang tugasnya melacak perubahan pada file kode. Bagi para developer, keberadaan Git sangat memudahkan mereka dalam berkolaborasi untuk menyelesaikan proyek. Tools seperti Git memungkinkan developer untuk melakukan perubahan pada source code tertentu. Mereka tidak perlu khawatir akan ada bentrok dalam penggabungan kode-kode tersebut, karena dengan menggunakan Git semua perubahan pada source code dapat terlacak perubahannya. Agar dapat menggunakan Git, saat ini telah tersedia berbagai layanan untuk menyimpan dan saling berbagi kode tersebut. Misalnya, Gitlab, Github, Bitbucket, dan Gitorous. Dan berikut ini mari berkenalan secara singkat dengan beberapa git-git tersebut.
  • Gitlab

Gitlab adalah sebuah layanan yang memungkinkan kita memiliki remote access ke Git repositories sekaligus untuk menghosting kode kita juga, disamping memberikan berbagai fitur untuk melakukan manajemen siklus pengembangan software. Fitur-fitur milik Gitlab ini misalnya untuk mengelola pembagian kode antar orang-orang yang terlibat dalam sebuah proyek, memeriksa bug, wiki space, dan lain-lain. Dengan menggunakan Gitlab Anda dapat menggunakan sistem manajemen git-repository yang di-host-sendiri dan menjaga code private penggunanya. Fungsi dari layanan ini adalah agar kita mudah berkolaborasi dan melakukan pemeriksaan perubahan kode.
  • Gitlab Runner

Gitlab Runner adalah sebuah service yang digunakan untuk menjalankan job dan mengirimkan hasilnya kembali ke GitLab. Korelasi antara GitLab dan GitLab Runner yaitu keduanya merupakan bagian dari CI/CD (Continuous Integration/Continuous Delivery).
  • CI/CD

Continuous integration (CI) adalah pengintegrasian kode ke dalam repositori kode kemudian menjalankan pengujian secara otomatis, cepat, dan sering. Kamu dapat melakukan CI ini dengan menggunakan perintah  commit. Sementara continuous delivery atau continuous deployment (CD) adalah praktik yang dilakukan setelah proses CI selesai dan seluruh kode berhasil terintegrasi, sehingga aplikasi bisa dibangun lalu dirilis secara otomatis. Lalu bagaimana cara untuk meregistrasikan virtual machine ubuntu untuk menjadi Gitlab Runner ? Pastikan kalian sudah mempunyai akun gitlab dan sudah membuat repository untuk menyimpan source code kalian. Kemudian buka terminal pada virtual machine ubuntu, lalu jalankan command berikut untuk mendownload format binarinya Gitlab Runner dan menginstallnya:  curl -L https://packages.gitlab.com/install/repositories/runner/gitlab-runner/script.deb.sh > script.deb.sh sudo bash script.deb.sh sudo apt install gitlab-runner Setelah berhasil menginstall gitlab runner, cek status gitlab runner yang telah diinstal dengan command sebagai berikut: systemctl status gitlab-runner Setelah gitlab-runner aktif, buka repository gitlab kalian lalu masuk ke “setting” dan pilih “CI/CD” kemudian buka expand menu “Runners” dan pilih “New project runner”. Isi form new project runner sesuai dengan kebutuhan dan pilih “Create Runner”. Maka akan muncul “cara untuk meregistrasikan virtual machine menjadi gitlab-runner”. Jalankan command yang terdapat pada “cara meregistrasikan gitlab-runner” tersebut ke terminal virtual machine ubuntu seperti berikut: Untuk contoh, kita coba untuk meregistrasikan dengan executor docker:latest. Setelah menjalankan command seperti gambar di atas, lalu jalankan gitlab-runner dengan menjalankan command berikut: Setelah menjalankan command tersebut maka tampilan pada gitlab akan berubah seperti berikut:  Selamat! Virtual machine ubuntu kalian sudah teregistrasi menjadi gitlab-runner. CI/CD adalah metode yang digunakan untuk pengembangan aplikasi atau software. Selain itu, ada juga beberapa manfaat penerapan CI/CD dalam web apps development, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Deteksi bug lebih awal
Manfaat pertama CI/CD adalah mampu mendeteksi bug atau error lebih awal. Pasalnya, keseluruhan kode yang di-submit akan diperiksa dan diuji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan bug atau error yang berpotensi mempengaruhi aplikasi sudah hilang. Jika menemukan error, pengembang dapat mengetahui lokasinya secara spesifik, sehingga lebih cepat diperbaiki. 2. Meningkatkan produktivitas tim Implementasi CI/CD bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas tim, dalam hal ini adalah DevOps. Pasalnya, setiap tim saling berkolaborasi serta tidak akan mengerjakan satu tugas yang sama. Selain itu, proses testing pun dilakukan secara otomatis dimana pengujian berlangsung lebih efisien dibandingkan cara manual. 3. Mempercepat proses rilis software Manfaat terakhir CI/CD adalah mempercepat proses rilis perangkat lunak. Alasannya, yakni karena setiap error atau bug dapat dideteksi sejak dini. Selain itu, kode yang digabungkan dan diterapkan secara terus menerus memungkinkan aplikasi selalu siap dirilis kapanpun. Penulis : Aga Widyansyah, sarjana strata satu perguruan tinggi di Jakarta yang sekarang bekerja sebagai System Analyst di salah satu perusahaan di Jakarta. Seorang IT enthusiast yang tertarik dalam IT Life Cycle yang kurang lebih sudah 3 tahun belajar di dunia IT profesional.  
Related Posts