Business Analyst dalam Agile Software Development
Perkembangan teknologi yang pesat memicu organisasi/perusahaan memiliki keinginan dan kebutuhan untuk membangun sistem atau mengembangkan sistem yang digunakan saat ini. Untuk melakukan implementasi sistem yang memenuhi keinginan dan sesuai kebutuhan stakeholder maka kebutuhan (requirement) tersebut perlu di spesifikasi dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan peran Busines Analyst. Business Analyst bertanggung jawab untuk merancang, mendokumentasikan, memvalidasi dan mengelola requirement yang akan dibangun pada sistem. Secara umum, dalam pengembangan sistem membutuhkan dokumen pendukung yaitu dokumen Design Document/FSD, TSD (Technical Specification Design), Testing Unit Test and Deployment / Transport Plan. Saat ini telah banyak perusahaan yang melakukan pengembangan sistem secara Agile. Agile software development adalah metode pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada pengerjaannya yang berulang, dimana aturan dan solusi yang sudah disepakati oleh setiap anggota tim dilakukan dengan kolaborasi secara terstruktur dan terorganisir. Diyakini dengan pengembangan secara agile maka akan mempercepat proses pengembangan sistem. Agile software development menganut empat nilai dasar yang terdiri dari:- Individuals and interactions over processes and tools
- Working software over comprehensive documentation
- Customer collaboration over contract negotiation
- Responding to change over following a plan
- Rentan akan perubahan requirement
- Pemilihan prioritas fitur yang akan dikembangkan
- Perubahan yang berkelanjutan
- Kebutuhan regresi secara berkala dan membutuhkan komitmen tinggi dan kolaborasi yang efektif dalam tim Agile.
- Aplikasi yang sudah dikembangkan dan digunakan sekalipun dapat mengalami perubahan. Perubahan dapat terjadi akibat enhancement/perbaikan ataupun perubahan regulasi dan kebutuhan pengguna aplikasi.