Arsitektur DeFi
Artikel ini berisikan mengenai arsitektur DeFi yang merupakan lanjutan dari artikel tentang DeFi sebelumnya. Untuk itu sebelum membaca artikel ini sangat disarankan agar pembaca membaca artikel sebelumnya mengenai “Mengenal DeFi – DeFi = Blockchain + Cryptocurrency” sebagai pengenalan awal tentang DeFi.DeFi Layers
Arsitektur DeFi ini dibagi menjadi empat layer arsitektur:- Asset, adalah layer dari aset-aset yang akan diinput kedalam aplikasi, asset ini dapat berupa fiat currency maupun cryptocurrency. Untuk fiat currency tentunya harus diubah terlebih dahulu menjadi cryptocurrency dengan menggunakan stablecoin.
- Gateway, ini adalah sebagai sebuah lapisan untuk menampung asset dan menghubungkan antara asset layer dengan aplikasi.
- Application, sesuai dengan namanya bahwa aplikasi atau penerapan inilah yang digunakan oleh pemodal maupun peminjam untuk saling bertransaksi.
- Aggregation, berfungsi untuk menyatukan (aggregation) data dari luar kedalam aplikasi.
- Settlement, setiap transaksi dicatat pada sebuah pembukuan, yaitu Distributed Ledger-nya Blockchain.

- Aggregation Layer adalah penghubung antara pengguna DeFi dan aplikasi DeFi.
- Application Layer berfungsi untuk menggabungkan antara masing-masing aggregator dengan berbagai pilihan aplikasi. Teknologinya menggunakan web dimana pengguna DeFi bisa memilih dan menentukan lebih dari satu aplikasi keuangan yang dikehendaki, dapat dikatakan semacam menu.
- Protocol Layer berisikan berbagai use case seperti Decentralized Exchange, Credit, Derivative dan sebagainya.
- Asset Layer adalah lapisan di dalam DeFi yang berisikan asset.
- Settlement Layer adalah lapisan untuk settlement seluruh transaksi keuangan yang dilakukan.

DeFi Building Blocks
DeFi memanfaatkan keunggulan-keunggulan blockchain, dan berikut ini adalah komponen-komponen blockchain yang dimanfaatkan menjadi DeFi:- Blockchain, setiap data tercatat dalam distributed ledger, dan distributed ledger didalam DeFi disini berfungsi untuk settlement transaksi seperti yang telah dijelaskan. Saat ini (hingga 2021) DeFi dikembangkan oleh Ethereum.
- Digital Asset, suatu token yang memiliki nilai yang dapat diperdagangkan. Contohnya adalah Bitcoin sebagai cryptocurrency pertama yang telah dibuat.
- Wallet, atau dompet, adalah software interface yang berfungsi sebagai penyimpanan asset didalam blockchain.
- Smart contract, adalah pemrograman perjanjian bisnis yang dieksekusi otomatis oleh blockchain.
- Decentralized Applications (D’apps) adalah aplikasi software selain smart contract untuk mendesentralisasikan kepada banyak pengguna yang berbasis atau menggunakan teknologi web.
- Governance System adalah tata kelola perubahan smart contract.
- Decentralized Autonomous Organization (DAO), beberapa organisasi atau entitas yang diatur dalam smart contract.
- Stablecoin, digital asset yang bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar antara fiat currency dengan cryptocurrency.
- Oracles, adalah data feeding yang sumbernya dari luar DeFi, misalnya nilai kurs, informasi harga saham, informasi suku bunga dan sebagainya untuk diinput ke dalam DeFi.