Apa itu Low-Code Development

Apa itu Low-Code Development

Apa itu Low-Code Development

Saat ini pembuatan aplikasi maupun membuat situs web semakin mudah, dimana orang-orang dengan keterampilan pemrograman yang minim pun dapat membuat sebuah web. Hal tersebut sangat dimungkinkan dengan bantuan Low-Code Development yang memungkinkan kita untuk membuat program kompleks dengan kemampuan yang basic. Pada artikel kali ini kita akan membahas apa itu Low-code, cara kerjanya, fitur dan keuntungannya.

Apa itu Low-code?

Dilansir dari mendix.com, Low-code adalah metode pengembangan aplikasi yang mengubah coding dari tekstual menjadi visual. Sehingga memungkinkan proses pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Dibandingkan dengan pemrograman tradisional yang semua codingnya dilakukan secara manual, low code sendiri menggunakan pendekatan antarmuka berbasis visual yang sederhana yaitu dengan fitur drag-and-drop. Programmer yang belum mempunyai skill programming yang mumpuni atau orang awam yang tidak mengerti coding pun kini bisa membuat aplikasi. Developer profesional maupun amatir bisa menggunakannya.

Cara kerja Low Code

Platform low code menyediakan serangkaian tools yang membantu para developer menciptakan aplikasi menggunakan antarmuka berbasis grafis visual. Untuk mendesain dan mengkonfigurasi aplikasi, developer tinggal melakukan drag-and-drop tanpa harus membangun semua infrastruktur dan implementasi kode dari nol. Selain memiliki antarmuka yang modern, juga memiliki kemampuan integrasi data dan logic, sehingga dalam membuat aplikasi, developer tidak harus melalui proses programming dengan menulis ribuan baris kode dan sintaks secara manual.

Fitur low-code dan manfaatnya

Fitur yang ada pada low-code umumnya meliputi beberapa hal berikut yaitu: 

1. Visual modeling

Fungsionalitas drag-and-drop dan UI visual memungkinkan pengembang profesional untuk meningkatkan produktivitas mereka. Dan ditambah dengan Model-driven development memungkinkan kita memvisualisasikan cara kerja aplikasi saat sedang dibangun dan dapat dijalankan dengan satu kali klik. Fitur ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: 
  • Dapat melibatkan departemen di luar TI untuk berpartisipasi dalam pengembangan
  • Mengembangkan berbagai solusi tanpa mengeluarkan biaya yang besar
  • Kolaborasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik di antara tim.

2. Reusable components

Membuat cross-platform apps dengan modules, logic, templates, connectors dan lainnya yang sudah dikonfigurasi. Komponen aplikasi low-code dapat dikustomisasi dan diperluas oleh developers yang berpengalaman. Fitur ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
  • Fast-track development dengan efisiensi tinggi
  • Kita bisa membuat aplikasi dengan konsistensi dan skalabilitas yang lebih baik
  • Kita dapat memperluas fitur aplikasi dengan cepat sesuai kebutuhan

3. Collaboration tools

Melakukan development secara kolaboratif dengan built-in tool untuk pengulangan feedback, pelacakan revisi, user stories, dan masih banyak lagi. Sifat visual dari low-code membuat semua orang lebih mudah berkolaborasi saat development. Fitur ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
  • Memiliki breakdown pembatas antar divisi.
  • Dapat membantu komunikasi antar tim yang lebih baik.
  • Mempercepat development dan mengurangi mengulang pekerjaan.

4. Scalable environments

Menerapkan aplikasi baru dan meningkatkan aplikasi yang sudah ada dengan cepat seiring permintaan pelanggan dan kebutuhan bisnis yang berubah-ubah. Platform low-code berbasis cloud memberikan fleksibilitas, support untuk continuous deliver, serta skalabilitas run-time dan dev-time sesuai permintaan. Fiture ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
  • Membangun solusi yang dapat maintain dan mudah untuk diskalakan pada arsitektur cloud-native
  • Memfasilitasi perubahan dengan segera bila diperlukan
  • Memberikan peningkatan berkelanjutan kepada end-users dalam penggunaan web, ataupun mobile app
  • Membuat organisasi anda tetap siap menghadapi gangguan

5. Integrasi data

Kita dapat membangun aplikasi menggunakan API dan konektor yang telah dikonfigurasi sebelumnya, dan kita juga dapat membuat integrasi khusus. Fitur ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: 
  • Dapat membangun dan mengelola sistem dalam skala yang lebih besar
  • Menemukan dan berbagi data dengan seluruh rekan dan tim menjadi lebih mudah
  • Dapat membuat reusable components dan microservices lebih cepat.

6. Application lifecycle management

Low-code mendukung semua fase development lifecycle aplikasi dengan tools untuk mempermudah project management, requirement management, version control, testing, deployment, dan lainnya. Fitur ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
  • Perpindahan aplikasi lebih lancar pada setiap fase lifecycle 
  • Mempercepat semua fase menggunakan otomatisasi dan abstraksi.
  Demikian pembahasan kali ini tentang low-code development. Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai service low-code, silahkan kunjungi Low-Code Application Development Service  | Email : info@xsis.co.id | Phone : (+62) 21 2788 3570. ————— Penulis : Aulia Brahmantio Diaz – Webmaster Xsis Mitra Utama. Source : https://www.mendix.com/low-code-guide  
Related Posts