Transparency: Menyajikan fakta apa adanya secara detail. Aspek penting untuk melihat hasil dari suatu proses
Inspection: Aspek ini berguna untuk memeriksa artifact scrum dan berkembang menuju Sprint Goal untuk mendeteksi hal yang tidak diinginkan.
Adaptation: Proses penyesuaian yang dilakukan jika diketahui produk menyimpang saat inspeksi. Adaptasi harus dilakukan sesegera mungkin untuk meminimalkan penyimpangan lebih lanjut.
2. Scrum Value
Courage: setiap anggota tim harus berani, saling semangat dan menyemangati untuk mengerjakan setiap pekerjaan.
Focus: setiap anggota tim harus bisa fokus dalam mengerjakan setiap tugasnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kesepakatan tim.
Commitment: setiap anggota tim harus berkomitmen menjalankan tugasnya untuk mecapai tujuan yang ditetapkan oleh tim secara bersama-sama.
Respect: setiap anggota tim harus saling menghormati, dan menghargai pekerjaan setiap anggota tim serta memberikan kepercayaan kepada setiap pribadi anggota tim.
Openness: setiap anggota harus terbuka terhadap segala sesuatu yang dikerjakannya kepada anggota tim maupun orang yang berada di luar tim. Terbuka akan apa yang dikerjakan, permasalahan apa yang dihadapi dan terbuka untuk memohon bantuan dan memberikan bantuan terhadap orang lain.
3. Scrum Team
Product Owner: satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan suatu hasil produk yang mewakili klien dan bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai produk yang dihasilkan dari pekerjaan Development TeamScrum Master: bertanggung jawab untuk mempromosikan dan mendukung Scrum sebagaimana didefinisikan dalam Scrum Guide. Scrum Masters melakukan ini dengan membantu semua orang memahami teori, praktik, aturan dan nilai-nilai Scrum.Development Team: terdiri dari para profesional yang melakukan pekerjaan menghasilkan produk “Selesai” yang berpotensi dirilis dan dapat dirilis pada akhir setiap Sprint. Hanya anggota Development Team yang membuat Increment.
4. Scrum Artifacts
Product Backlog: adalah daftar semua hal yang diketahui dibutuhkan dalam produk. Ini adalah sumber tunggal persyaratan untuk setiap perubahan yang dilakukan pada produk. Product backlog melibatkan seluruh tim terkait, dari mulai Product Owner, Scrum Master hingga Development Team.Sprint Backlog: adalah sekumpulan item Product Backlog yang dipilih untuk Sprint, ditambah rencana untuk mengirimkan peningkatan produk dan mewujudkan Sprint Goal. Sprint Backlog adalah perkiraan oleh Development Team tentang fungsionalitas apa yang akan diperlukan untuk mengantarkan ke dalam Increment “Selesai”.
Increment: adalah jumlah semua item Product Backlog yang diselesaikan selama Sprint dan nilai kenaikan semua Sprintsebelumnya. Pada akhir Sprint, Increment baru harus “Selesai,” yang berarti harus dalam kondisi dapat digunakan dan memenuhi definisi Scrum Team tentang “Selesai”
5. Scrum Event
Sprint: sebuah kerangka waktu yang berdurasi maksimal 1 bulan untuk mengembangkan produk yang berpotensi untuk dirilis.
Sprint planning: proses paling penting yang dilakukan setiap kali akan memulai sprint baru. Dalam proses ini, seluruh tim berkumpul untuk merumuskan tugas apa saja yang ingin dikerjakan dan dirilis dalam beberapa waktu ke depan.
Daily Scrum: Di fase ini, masing-masing anggota tim saling berbagi apa saja yang telah dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan di hari tersebut. Para anggota tim juga dapat melaporkan hambatan yang ditemui selama pengerjaan. Daily scrum dilakukan setiap hari selama sprint berlangsung.
Sprint review: waktunya bagi anggota tim untuk mendemonstrasikan apa saja yang berhasil diselesaikan dalam satu sprint. Sprint review dilakukan setelah satu kali pengerjaan sprint selesai.
Sprint retrospective dilakukan di akhir setiap sprint. Dalam meeting ini, masing-masing anggota tim mengutarakan pendapat terkait kinerja tim selama menerapkan Scrum.
Referensi:
https://usermanual.wiki/Document/2017ScrumGuideIndonesian.1700869723/html#pf5https://medium.com/dot-intern/implementasi-scrum-software-develpoment-ee52a7212ea2
—
Penulis :
Aditya Hikmat Tsauqi – Xsis