Web Development dengan Laravel

Laravel telah menjadi salah satu framework PHP yang paling populer berkat kemudahannya dalam penggunaan, dokumentasi yang lengkap, dan fitur-fitur canggih yang ditawarkannya. Artikel ini akan akan membahas  bagaimana memulai web development dengan Laravel untuk pemula. Laravel adalah sebuah framework PHP open-source yang dirancang untuk mempermudah pengembangan aplikasi web. Selain itu Laravel juga menyediakan berbagai fitur bawaan seperti sistem routing, pengelolaan database, dan antarmuka command-line (CLI) yang memudahkan developer dalam membangun aplikasi web yang tangguh dan scalable.

Keunggulan Laravel

Laravel framework memiliki banyak keunggulan yang tentunya akan sangat memudahkan developer untuk menyelesaikan project yang akan dibangun, diantaranya: 1. Eloquent ORM Laravel menggunakan Eloquent ORM (Object-Relational Mapping) yang membuat interaksi dengan database menjadi lebih intuitif dan elegan. 2. Blade Templating Engine Sistem templating Blade memungkinkan Anda untuk menggunakan template dinamis dengan sintaks yang sederhana. 3. Routing yang Sederhana Laravel memiliki sistem routing yang sangat mudah dipahami dan fleksibel. 4. Migrations  Memungkinkan Anda untuk mengelola skema database dengan mudah dan melacak perubahan skema. 5. Artisan CLI  Command-line interface yang kuat untuk menjalankan berbagai tugas pengembangan.  

Best Practice

Secara default pengembangan laravel sudah menyediakan helper, library, training, documentation yang sangat mudah didapatkan untuk menunjang pengembangan aplikasi web. Berikut ini adalah beberapa saran dan best practice dalam pengembangan aplikasi web laravel: 

1. Konsep MVC Laravel adalah framework PHP yang menerapkan pola arsitektur MVC (Model-View-Controller). Pola ini memisahkan aplikasi web menjadi tiga komponen utama, yaitu Model, View, dan Controller yang masing-masing memiliki tanggung jawab berbeda.  Tujuan dari MVC adalah untuk memisahkan logika bisnis, antarmuka pengguna, dan kontrol alur aplikasi, sehingga memudahkan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.   2. Konsep Object Oriented. Laravel sangat mendukung dan memanfaatkan pemrograman berorientasi objek (OOP) dalam strukturnya. Framework ini dirancang dengan prinsip-prinsip OOP yang kuat, jika seorang developer sudah terbiasa dengan object oriented seperti java atau .NET akan sangat mudah beralih dan memahami alur dan bekerja menggunakan laravel.

3. Eloquent Eloquent adalah nama ORM (Object Relational Mapping) di laravel, dimana eloquent telah menyediakan cara yang elegan dan mudah untuk berinteraksi dengan database. Eloquent memanfaatkan konsep OOP untuk memungkinkan kita bekerja dengan database menggunakan model PHP.

4. Migration Yaitu fitur yang disediakan untuk mengelola database secara version-controlled. Dengan migrations, akan dimudahkan untuk membuat, mengubah, dan menghapus tabel serta kolom dalam database dengan cara yang baik dan terstruktur. Ini sangat berguna untuk mengelola perubahan skema database dalam tim pengembangan dan untuk history perubahan database Anda.

5. Fitur Thinker Merupakan command-line yang memungkinkan developer berinteraksi dengan aplikasi Laravel dalam shell interaktif. Tinker adalah bagian dari Laravel yang menggunakan PsySH di belakang layar untuk menyediakan REPL (Read-Eval-Print Loop) PHP yang interaktif. Ini sangat berguna untuk melakukan uji coba, debugging, dan berinteraksi langsung dengan model Eloquent, serta komponen lain dari aplikasi Laravel Anda

6. Menggunakan Faker Faker adalah library PHP yang digunakan untuk menghasilkan data palsu untuk kebutuhan pengujian dan pengembangan aplikasi. Di Laravel, Faker sering digunakan bersama dengan factory untuk membuat data uji coba secara otomatis dan acak. Ini sangat berguna saat Anda perlu mengisi database dengan data dummy untuk pengujian.

7. DB Seeder Seeder di Laravel adalah alat yang digunakan untuk mengisi database dengan data awal atau contoh data. Seeder memungkinkan Anda untuk membuat data dummy yang berguna untuk pengujian atau pengembangan aplikasi tanpa harus memasukkan data secara manual. Dengan menggunakan fitur – fitur di atas developer akan sangat terbantu dan terpadu dalam pengembangan web aplikasi dengan Laravel, sehingga diharapkan pengembangan menjadi lebih efisien, baik dan terstruktur.  

PHP Artisan

Dalam proses pengembangan sebuah web, yang paling penting dari framework laravel adalah CLI PHP Artisan, karena dengan fitur CLI ini developer dapat menjalankan berbagai task yang berkaitan dengan pengembangan, pengelolaan, dan pemeliharaan aplikasi Laravel.  Karena pada dasarnya hampir semua fitur di dalam laravel adalah secara efisien menggunakan PHP Artisan. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan dari PHP Artisan: 1. Membuat Controller php artisan make:controller <nama-controller> 2. Membuat Migration php artisan make:migration <nama-migration> 3. Membuat Db Seed php artisan make:seed EmployeeSeeder   Referensi :  https://laravel.com/docs/11.x https://www.monocubed.com/blog/advantages-of-laravel-framework/ https://benjamincrozat.com/laravel-migrations   Penulis :  Masdya Arrizaqu Technical Consultant – PT. XSIS MITRA UTAMA[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Related Posts